Menjelang datangnya hari raya Nyepi, umat Hindu di Kabupaten Kediri membuat ogoh – ogoh. Seperti tahun – tahun sebelumnya, mereka membuat ogoh – ogoh menyerupai monster, raksasa, hingga binatang buas.
Seperti yang dibuat oleh keluarga Sunyoto, warga Dusun Maron Desa Senden Kecamatan Kayen Kidul. Mereka membuat ogoh – ogoh berukuran 4 meter persegi dengan tinggi 2 meter yang menyerupai anjing.
“Keluarga saya membuat ogoh – ogoh ini bertujuan untuk membuang balak. Mungkin bisa diartikan sifat – sifat yang jelek seperi nafsu, dengki, dan iri bisa larut dibuang bersamaan dengan ogoh – ogoh yang kami buat,” ujar Sutrisno, salah satu anak Sunyoto.
Harapan serupa juga diutarakan Sudiyono, warga lainnya. Dia meyakini jika ogoh – ogoh dapat menolak balak. Tak tanggung – tanggung, dia dan keluarga membuat ogoh – ogoh berupa buto atau raksasa sebanyak 3 buah. “Rata – rata satu ogoh – ogoh memerlukan biaya Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta,” katanya.
Pembuatan ogoh – ogoh seperti ini rutin dilakukan oleh umat Hindu menjelang datangnya hari raya Nyepi tiba. Rencananya, ogoh – ogoh yang dibuat akan diarak keliling desa pada tanggal 6 Maret mendatang, dan membakarnya sebagai tanda dimulainya ibadah Nyepi.(*)