Selamat Ulang Tahun Jembatan Lama, Felicitatie Brug Over den Brantas te Kediri - Romansa Bening

Breaking

Selamat Ulang Tahun Jembatan Lama, Felicitatie Brug Over den Brantas te Kediri


Hari ini tepat 152 tahun usia jembatan lama Kota Kediri atau yang bernama asli Brug Over den Brantas te Kediri. Jembatan yang kini ditutup  itu merupakan jembatan berkonstruksi besi pertama di Pulau Jawa.

Di usianya yang lewat satu setengah abad, bangunan yang menghubungkan Kota Kediri bagian timur dan barat itu bersanding dengan Jembatan Brawijaya yang diresmikan pada 18 Maret 2019 lalu. Jembatan Brawijaya menggantikan fungsi Jembatan Lama.

Dalam sejarah, Jembatan Lama ini mulai dibangun pada tahun 1855. Butuh waktu 14 tahun untuk merampungkan jembatan dengan panjang 160 meter itu. Proses pembangunan bahkan sempat berhenti di tengah jalan karena adanya beberapa kesalahan. Hingga pengalihan bahan utama dari batu menjadi besi.

Tercatat pada tanggal 11 Maret 1969 jembatan itu selesai pembangunannya dan pada tanggal 18 Maret 1969 jembatan tersebut mulai digunakan.

Kini, jembatan itu berusia 152 tahun. Setelah Jembatan Brawijaya diresmikan dan mulai digunakan,  Jembatan lama hanya digunakan oleh pengguna roda dua dari arah timur saja. Namun, pada awal tahun 2020 ketika pandemi Covid-19, jembatan itu ditutup.

Imam Mubarok, inisiator dan penggagas penelusur Jembatan Lama menuturkan, awal mula jembatan lama Kota Kediri dioperasikan dan digunakan sebagai jembatan “Groote Postweg” (Jalan Raya) oleh Kolonial Belanda pada  18 Maret 1869 -1948. Kemudian digunakan oleh  Pemerintah Indonesia ( Kediri)  pada 1948- 2019 dan menjadi jalan penghubung perekonomian di Kediri.

Dia menyebut, jembatan tersebut karya Insinyur Sytze Westerbaan Muurling. Fakta menguat dengan adanya Jembatan Lama Kota Kediri yang digambarkan jelas dalam buku 'Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek' adalah jembatan konstruksi besi pertama di Jawa.

Menurutnya, Jembatan Lama Kediri merupakan jembatan tertua di dunia,  lebih tua dari jembatan Brooklyn di Amerika Serikat karya insinyur John Augustus Roebling. Jembatan Brooklyn sendiri merupakan jembatan  suspensi tertua yang selesai dibangun tahun 1883. Sedangkan Jembatan Lama Kota Kediri karya Sytze Westerbaan Muurling mulai dibangun pada tahun 1855.

Imam Mubarok menambahkan,  Jembatan Lama merupakan saksi bisu berbagai sejarah hebat yang pernah terjadi di Kota Kediri. Jembatan lama ini pernah menjadi saksi pernikahan Putri Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau dan Pangeran Bernhard pada 7 Januari 1937. Saat itu, jembatan dihiasi dengan berbagai lampu hias dari ujung ke ujung , untuk menyambut pernikahan agung sang putri dan pangeran.

Sementara itu, Jembatan ini memiliki panjang 160 meter – lebar, 5,80 meter dan tinggi dari permukaan air 7,50. Kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya atas penetapan Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov Jatim pada 12 Maret 2019 dan ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Wali Kota Kediri , H Abdullah Abu Bakar pada 18 Maret 2019 bersamaan dengen peresmian Jembatan Brawijaya Kediri.

Dari berbagai silsilah yang ada, jembatan ini perlu perhatian khusus. Saksi bisu penuh sejarah ini harus dilestarikan keberadaannya. “Harusnya DPRD Kota Kediri segera mengusulkan anggaran kepada Pemerintah Kota Kediri agar segera ada anggaran perawatan,” ujarnya.

Budayawan dan sejarawan Kota Kediri ini mengungkapkan, keberadaan jembatan tersebut harus dipertahankan. Agar generasi mendatang bisa mengetahui bangunan bersejarah itu. “Sekarang kondisinya memprihatinkan. Beberapa kayu di sisi jembatan sudah rapuh, besinya banyak yang keropos. Harus segera ada tindak lanjut," ungkapnya. (*)